Jalan-jalan memang tidak ada habisnya. Kali ini tujuan perjalanan kami tidak jauh-jauh dari Kota Pontianak, yaitu Kecamatan Segedong. Memiliki teman yang berasal daerah ini memang mengharuskan kami untuk berkunjung sekaligus bersilaturrahim kepada sanak keluarganya (Hehehe, padahal rumah yang dituju adalah rumahnya penulis ini sendiri)
Mencari buah durian |
Menjadi seorang mahasiswa tentunya banyak memiliki teman dari berbagai daerah dan dengan latarbelakang yang juga tidak sama. Contohnya saja teman saya yang satu ini, berasal dari Kecamatan Segedong dan memiliki kebun durian. Selain dikarenakan tugas kampus, menikmati durian juga menjadi misi utama kami untuk datang kemari. Perjalanan untuk menuju ke Kecamatan Segedong sekitar 1 jam saja. tidak terlalu jauh bukan? Tapi itu baru sampai di pusat kecamatan atau lebih tepatnya di pasar kecamatan Segedong.
Jembatan Segedong |
Perjalanan yang selanjutnya adalah kami harus menyeberangi sungai. Kondisi jalan ketika kami disini berbeda dengan yang sebelumnya, jalannya lebih kecil. Jalan yang kami masuki ini bernama Parit Ambo' Pinang dan merupakan bagian dari Desa Peniti Dalam Satu. Sesuai dengan nama desanya "peniti", kami juga harus melewati banyak peniti atau jembatan. Bayangkan saja, setiap kurang lebih 30 M panjangnya jalan mengharuskan kita untuk menyeberangi jembatan yang berada diatas parit kecil. Keberadaan parit-parit kecil ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam membawa hasil pertanian dari dalam kebun, terutama kelapa.
Akhirnya kami tiba dirumah teman yang menjadi tuan rumah saat liburan kali ini. Kami langsung dihidangkan air segar dan kue tradisional masyarakat setempat. Sebelum pergi kekebun durian, kami memutuskan dulu untuk mandi di parit yang tepat berada di depan rumah. Warna airnya agak kemerahan, hal ini dikarenakan kondisi lahan dihulu adalah gambut. Ternyata airnya seger banget dan makin betah untuk berenang lebih lama.
Menyusuri parit dengan motor air |
Perjalanan ke titik lokasi tujuan dimulai. Kali ini kami tidak menggunakan jalur darat melainkan melaui jalur air dengan menggunakan motor air. Berjalan menggunakan motor air memiliki kesan tersendiri. Menyusuri parit yang saling terhubung dengan parit yang lainnya, lebih leluasa menikmati alam setempat dengan pohondurian yang menjulang tinggi, mengambil buah rambai yang tumbuh di tepian parit hinggga merilekskan kaki diatas air.
Makan siang di pondok kebun durian |
Akhinya kami sampai di tujuan utama kami. Kebun durian ini terletak di Sui Ruan Desa Peniti Dalam Dua. Kami pun langsung berlarian untuk mencari durian. Setelah puas mencari dan telah mendapatkan 4 buah, kami pun langsung membawanya di pondok tempat istirahat. Ternyata penyambutan kedatangan kami telah dipersiapkan. Disini kami telah disediakan durian yang telah diperoleh tadi malam dan makanan untuk makan siang. Tidak menunggu waktu lama, kami langsung menghajar buah durian yang ada di depan mata.
Menikmati buah durian |
Aku baru tahu ternyata jenis durian itu bnyak sekali. Aku diperkenalkan nama nama durian. Mulai dari durian gentar seribu yang ukurannya sangat besar, durian mentega yang memiliki warna kunung pekat, durian lonjong yang bentuknya memang lonjong hingga durian kacang yang ukurannya kecil-kecil. Perjalanan yang menyerukan.
EmoticonEmoticon