Halaman Istana Kesultanan Sambas |
waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 Wib. Keriuhan sudah memenuhi halaman asrama Mahasiswa Universitas Tanjungpura yang merupakan tempat kesepakatan untuk berkumpul. Sebagian sudah sibuk memperbincangkan tentang destinasi wisata yang akan dikunjungi nantinya dan sebagian lagi sibuk menghubungi teman yang belum hadir. Terlihat jelas dari wajah sebagian teman yang tidak sabaran untuk berangkat dan bahkan kecewa dengan teman-teman yang tidak datang dengan tepat waktu. Perjalanan ini sebenarnya adalah perjalanan yang tidak pernah kami rencanakan dari jauh hari.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya teman-teman yang ditunggu telah hadir. Serempak semua yang menunggu tanpa mengulur waktu langsung berdiri dan bersiap-siap. Sebagai manusia yang beriman dan merupakan hamba Tuhan, tentunya kami tidak lupa untuk berdo’a agar diperjalanan kami lancar. Satu persatu motor kami mulai maju kedepan, berbaris bagaikan formasi yang sudah diatur. Jarak dari kota Pontianak ke kota Sambas yaitu 225 Km dan memerlukan waktu kurang lebih 5 jam.
Masjid Jami' Kesultanan Sambas |
Perjalanan ini kami sangat nikmati. Masih di kota Pontianak, kami sudah disajikan dengan panorama sungai Kapuas yang indah dari atas jembatan tol. Di sepanjang tepian sungai terlihat kesibukan penduduk yang mencuci dan mandi. Lalu lalang kapal penumpang dan pengangkut barang menghasilkan ombak yang memantulkan sinar matahari. Setelah perjalanan terasa lelah, kami singgah beristirahat sejenak sebentar di warung makan kota Singkawang, sekitar 145 km dari kota Pontianak. disini kami melepas dahaga dan mengisi perut kami yang mulai tidak bersahabat.
Halaman Keraton Sambas |
Sekitar pukul 01.00 Wib, kami akhirnya tiba dikota Sambas lebih tepatnya di keraton Sambas. Semua rasa letih pun langsung hilang entah kemana. Mata kami takjub dengan peninggalan sejarah kerajaan Sambas di persimpangan tiga sungai. Yaitu sungai Sambas Kecil, sungai Subah dan sungai Teberau. Motor yang kami kenderaipun memasuki gerbang dan terlihat jelas beberapa buah meriam yang mengarah ke kami.
Lokasi meriam istana kesultanan Sambas |
Setelah memarkirkan kendaraan, kami lekas memasuki keraton atau istana kesultanan Sambas yang dipimpin teman asal Sambas. Kami disambut dengan hangat oleh penjaga istana yang membuat suasana semakin terasa enjoy. Terlebih dahulu kami memperkenalkan diri dan maksud tujuan kedatangan kami. Kamipun dipersilahkan untuk melihat foto dan berbagai peninggalan kerajaan.
Penjelasan dari penjaga Keraton Sambas |
Dikiri kanan berdiri cermin yang besar dan gagah, foto-foto tempo dulu bergantung rapi dan bermacam keramik yang terlihat sangat antik. Penjaga keraton membiarkan kami untuk berfoto dan bahkan dengan senang hati menjelaskan ke kami setiap ada pertanyaan. Perbincangan tersebut semakin hangat ketika ada hal-hal lucu yang diperangaikan oleh teman. Selanjutnya bapak penjaga keraton mengajak kami untuk memasuki sebuah ruangan yang merupakan kamar sultan. Disana terlihat tempat tidur yang berwarna kuning dan baju sultan yang tergantung rapi didalam lemari kaca. Lagi-lagi hal yang tidakbisa dihindari adalah mengabadikan momen.
Bagian dalam Keraton Sambas |
Setelah puas dengan berbagai informasi yang di peroleh, kami pun izin pamit untuk melanjutkan perjalanan kami. selanjutnya perjalanan kami adalah menuju kecamatan Paloh yang juga merupakan bagian dari kabupaten Sambas. Semoga peninggalan dari kerajaan Sambas dapat terjaga dan bisa dinikmati sampai anak cucu kita nanti.
EmoticonEmoticon