Rasanya kurang lengkap ketika berada diperbatasan Indonesia-Malaysia tetapi tidak menginjakkan kaki di negara tetangga, walaupun hanya satu langkah. Ibarat kata hanya sebagai pemuas hati bahwa pernah berada di negeri orang. hehehe. Sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama, kunjungan kami ke perbatasan tidak hanya sekedar untuk mengunjungi Pantai Temajuk saja, tetapi juga Telok Melano yang merupakan obyek wisata diperbatasan negara Malaysia.
Sebelum menyeberangi perbatasan, kami semua harus melapor terlebih dahulu kepada tentara yang menjaga di pos perbatasan Indonesia. Disini kami ditanyakan jumlah anggota kami dan diberikan batas waktu untuk segera pulang pukul 17.00 Wib. Pembatasan waktu tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan. Kami menyetujui hal tersebut dan satu persatu kendaraan motor kami mulai berangkat melalui jalan yang berbukit.
Menyusuri jalan yang berbukit, kadang jalanan yang menurun dan mendaki merupakan hal yang menantang sekaligus memberikan kesan tersendiri. Tidak beberapa lama dalam perjalanan terlihat jelas bahwa yang menjadi pemisah antara negara Indonesia dan Malaysia adalah perbukitan. Rasa senang semakin terasa ketika kami melewati gerbang perbatasan yang menandakan kami telah berada di negara tetangga. Seketika itu juga, waktu pada layar handphone kami langsung berubah, menyesuaikan dengan waktu negara Malaysia. Sungguh cepat sekali penyesuain waktunya.
Ketika memasuki wilayah Malaysia, sinar cahaya mulai sedikit berkurang. Bukan dikarenakan hari yang mendung atau mulai petang, melainkan jumlah pohon yang semakin rapat dan lebat. Hal ini membuat kami merasa kagum terhadap keberadaan pohon karet dan pohon-pohon liar yang tumbuh subur dan tinggi menjulang. Setelah menyusuri jalan yang saya rasa sedikit horror (jalan berupa tanah kuning, licin, berlubang, gerimis dan pohon disekitar yang lebat), tibalah kami di pos penjagaan perbatasan Malaysia. Seperti halnya di pos perbatasan Indonesia, disini kami ditanyai identitas kami, jumlah anggota kami dan maksud kedatangan kami. Ternyata penjaganya sangat ramah-ramah dan humoris, berbeda jauh dengan persepsi kami yang sebelumnya bahwa penjaga perbatasan Malaysia itu menakutkan dan tidak bersahabat. Sampainya kami di pos perbatasan Malaysia ini menandakan bahwa kami telah memasuki kawasan perkampungan Telok Melano
'Selamat Datang ke Homstay Telok Melano', itulah tulisan yang menyambut kedatangan kami ketika sampai ditempat tujuan. Tanpa membuang waktu, sebagian teman-teman langsung mengeluarkan alat ajaibnya, yaitu kamera dan handphone untuk mengabadikan momen di tempat ini. Satu Persatu mengantri untuk berfoto ditulisan tadi, layaknya seperti mau mengantri sembako gratis. hehehe. Di tempat wisata ini juga disediakan penginapan bagi anda yang ingin menghabiskan waktu bermalam disini. Untuk masuk ketempat wisata ini anda dikenakan biaya cuma-cuma alias gratis.
Sesuai dengan namanya, Telok Melano merupakan sebuah teluk yang berada di Serawak dan dikelilingi oleh perbukitan. Banyaknya pengunjung yang datang kesini adalah untuk menikmati keindahan Pantai Telok Melano yang masih terjaga asri dan memiliki ombak yang tenang. Pantai Telok Melano memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan pantai yang lain. Tidak hanya hamparan pasir saja di bibir pantai, tetapi juga adanya hamparan batu yang berwarna kehijauan. Tentunya yang belum pernah datang kesini masih bertanya-tanya kenapa batunya berwarna hijau? Batu tersebut berwarna hijau dikarenakan adanya lumut yang nempel diatas batu tersebut. Tapi ingat, jangan coba lari-larian diatas batu tersebut.
Kami pun melanjutkan penyusuran ke semua tempat untuk mencari tempat berfoto yang bagus.Keadaan cuaca yang mendung membuat angin berhembus terasa dingin ketika menerpa kulit. Belum puas rasanyanya kami menikmati deburan ombak yang tenang, namun waktu telah berlalu dengan cepat. Kami pun harus segera lekas pulang, pulang ke negeri kami.
EmoticonEmoticon