Jika di Bali ada La Plancha yang terkenal dengan pantai warna-warni dari payung dan kursinya, maka di Kalbar juga ada nih wisata pesisir dengan menyuguhkan keindahan warna-warni yang tidak kalah menariknya. Tempat tersebut bukan kafe, bukan juga tempat karaoke yang kadang didesain warna- warni, tetapi ini adalah alam bebas dengan keindahan yang mempesona. Apalagi kalau bukan wisata Mangrove Park Mempawah.
Dari namanya saja kita sudah tahu, kalau tempat wisata ini adalah merupakan wisata di area pohon bakau yang umumnya banyak terdapat didaerah pesisir Indonesia. Tapi itu dulu. Sekarang keadaan pohon bakau di pesisir Indonesia sudah banyak yang rusak akibat pengeksploitasian yang terlalu berlebihan tanpa ada penanaman kembali. Akibat dari kerusakan pohon bakau tersebut jugalah mengakibatkan abrasi wilayah pesisir semakin meningkat tajam.
Tapi, masih banyak yang peduli terhadap keberlangsungan pohon mangrove. Salah satunya wisata mangrove Park Mempawah ini nih yang dikelola oleh tangan-tangan orang yang hebat dan peduli. Dulunya daerah ini merupakan daerah abrasi dengan kecepatan yang cukup tingggi akibat kerusakan pohon mangrove tersebut. Salah satu buktinya adalah keberadaan Bukit penibung yang sekarang telah berpisah dengan daratan mempawah akibat abrasi pantai yang selalu terjadi. Karena sudah berada ditengah laut, sekarang bukit tersebut disebut pulau penibung.
Karena kehebatan dari tangan-tangan Pengelolah Wisata Mangrove ini lah, dulunya berupa pesisir yang terus mengalami abrasi, sekarang di sulap menjadi hijau dengan banyaknya ditumbuhi pohon mangrove. Suksesnya penanaman mangrove ini ternyata juga memberikan banyak hal yang positif yang lainnya. Salah satunya yaitu adanya tempat wisata ini dan tumbuhnya pedagang kecil disekitar tempat wisata. Begitulah, jika kita selalu menjaga alam untuk lestari, maka kebaikan juga akan selalu mengikuti kita. Betul gak?
Wisata mangrove ini tidak terlalu jauh untuk dikunjungi guys. Hanya sekitar 5 Km dari pusat kota Mempawah dan lokasinya tepat berada disamping Tugu Makam Pahlawan Mempawah. Dan jika anda berkunjung dari arah Kota Pontianak, jarak yang di tempuh yaitu sekitar 89 Km atau dengan waktu kurang lebih 2 jam 10 menit. Selain mengunjungi Mempawah mangrove park, anda juga bisa mengunjungi tempat wisata yang lainnya. Seperti Pantai Kijing, Sebukit Rama, wisata penibung atau bersantap kuliner di terminal mempawah. Disini juga tersedia jasa penyeberangan ke Pulau Penibung yaitu dengan membayar Rp. 30.000 per orang. Dan jika hanya ingin sekedar mengelilingi Pulau Penibung saja harganya akan lebih murah yaitu Rp. 20.000 per orang.
Untuk masuk ke tempat wisata ini, anda tidak perlu merogoh kocek yang terlalu dalam. Cukup hanya dengan Rp. 5.000 sudah bisa menikmati keindahan alam mangrove tanpa batas. Harga tersebut pun dikenakan untuk yang umum. Anda bisa memperoleh harga yang murah lagi jika anda menunjukkan identitas pelajar anda. Loket pembayaran di wisata ini juga unik, yaitu berupa bangunan non permanen alias hanya berdindingkan papan dan beratapkan atap daun. Jadi kesannya terlihat sangat asri dan pas dengan view pohon bakaunya yang hijau.
Setelah membayar, kami pun langsung berpetualang dibawah rindangnya pohon bakau. Tenang saja guys, untuk menjelajahi wisata ini anda tidak harus berjalan diatas lumpur dan terselit diantara pohon mangrove. Karena disini sudah disediakan jembatan (atau geretak dalam bahasa Melayu Mempawah) yang akan menghubungkan dari spot yang satunya ke spot yang lain. Jembatan disini tidak hanya memiliki satu jalur saja, namun juga memiliki bebrapa cabangg. Tinggal dipilih saja maunya belok kekiri, belok kekanan atau manya yang lurus. Jangan khawatir, disini anda tidak akan tersesat karena disetiap persimpangan jembatan juga dilengkapi tulisan penujuk jalan. Kalaupun tersesat, paling kesasarnya dibelakan rumah warga. Hehehe.
Yang membuat unik jembatan ini adalah karena warnanya yang warna warni. Unikkan? Jembatan ini sengaja di cat biar bisa memberikan kesan yang menarik ketika pengunjung datang berwisata. Jika anda capek ketika berjalan-jalan menyusuri bakau, Anda tidak perlu khawatir! Karena disepanjang jembatan juga tersedia tempat santai untuk mengistirahatkan tubuh anda sejenak. Tempat santai yang berbentuk kursi ini pun beraneka ragam. Mulai dari yang muatnya hanya untuk berdua (Biasanya kalau yang berdua ini diidentik dengan sepasang kekasih) atau pun dengan muatan yang lebih banyak (biasanya digunakan keluarga besar yang lagi bersantai). Hehehe, seperti kendaraan saja yang pakai muatan.
Semakin menyusuri bagian dalam, semakin banyak juga tempat menarik yang kami jumpai. Salah satunya adalah sebuah pendopo atau gubuk yang cukup luas. Tapi ini bukan gubuk bambu miliknya Megi Z! Ini adalah pendopo yang bergungsi untuk memberikan informasi-informasi mengenai mangrove yang bisa dibaca oleh pengunjung. Jadi sangat jelas, selain Mempawah Mangrove Park sebagai tempat rekreasi, namun juga sebagai sarana edukasi mengenai mangrove.
Tidak hanya sampai disitu, kami masih tetap menyusuri jembatan ini hingga keujungnya. Di ujung sini kami menemui sebuah tempat bermain anak-anak yang berupa seluncuran. Ingat ya, khusus untuk anak-anak! Bukan orang dewasa. Sehingga tempat ini juga cocok bagi orang tua yang ingin memanjakan anak-anak (Sesekali anaknya dibawa untuk liburan, biar tidak bosan dengan rutinitas belajar disekolah). Tempat bermain anak-anak ini lokasinya berada didaratan. Sehingga tidak perlu khawatir jika anak anda akan kecemplung diatas lumpur.
Di mangrove Park Mempawah ini juga banyak menyediakan pendopo-pendopo yang bisa digunakan para pengunjung untuk bersantai dengan keluarga atau teman-teman. Entah itu pendopo yang berada didalam hutan bakau ataupun dipesisirnya. Bagi saya, di pendopo ini sangat cocok untuk makan lesehan berasama. Tinggal membawa tikar saja dan makanan-makanan. Tapi ingat, harus selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Agar tempat wisata ini bisa tetap lestari dan terjaga keindahannya.
Setelah puas bersantai dibawah rindangnya pohon bakau, selanjutnya kami meyusuri jembatan yang berada di luar pohon bakau. Disini keindahannya juga tidak kalah menarik seperti yang ada di dalam sana. Malahan disini terlihat lebih banyak pengunjung. Angin sepoi-sepoi di sore hari juga akan membuat para pengunjung betah untuk bersantai lebih lama. Terdapat banyak spot foto yang menarik untuk dihampiri. Salah satu yang sangat menarik bagi kami adalah pemanfaatan dari limbah kulit kayu yang didekorasi dengan sedemikian menariknya. Jangan heran, jika untuk berfoto disini saja mesti mengantri dengan para penginjung yang lainnya
Disini kami juga menemui sekelompok ibu-ibu yang lagi serunya mengabadikan momentnya. Ini membuktikan, kalau tempat ini tidak hanya dikunjungi oleh anak-anak muda saj, namun juga para ibu-ibu. Walaupun sudah tua, tidak mesti menjadi penghalang untuk berkumpul bersama teman-teman dan seru-seruan. Karena keseruan itu diciptakan oleh diri kita sendiri.
Setelah cukup puas mengambil beberapa foto, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan kembali untuk mencari spot lainnya. Kali ini kami menemui sebuah spot yang sangat unik dan tidak kalah menarik dengan spot yang lainnya. Yaitu sebuah jembatan yang berukuran tinggi dengan tulisan '#Save Mangrove'. Lagi-lagi uniknya dari spot disini adalah selain jembatannya yang di cat warna-warni, namun batu pemecah ombak juga di cat warna-warni. Sehingga memberikan kesan yang menarik bagi setiap pengunjung yang datang. Karena dari itulah judul artikal ini saya tulis 'Warna Warni Mempawah Mangrove Park'.
Jembatan tinggi ini juga menghubungkan ke sebuah tempat santai dengan view berupa Pulau Penibung, yang dulunya bersatu dengan daratan Mempawah. Disini kami habiskan waktu untuk bersantai dan menikmati matahari yang akan terbenam. Hal yang harus diketahui, Mempawah Mangrove Park ini merupakan salah satu tempat yang terbaik untuk menikmati sunset. Selain karena lokasinya yang langsung menghadap ke arah barat, namun juga karena adanya view Pulau Penibung. Tapi sayang, ketika kami berkunjung disini sunsetnya tertutup oleh awan.
Semoga dengan kesuksesan dari Mempawah Mangrove Park ini bisa diikuti juga oleh daerah-daerah yang lainnya.
EmoticonEmoticon