Warkop Goncang Lidah memang sudah tidak asing lagi di Kota Mempawah. Tidak hanya bagi anak muda, orang tua pun juga suka nongkrong disini. Bukan saja warga lokal, orang luar daerah yang datang juga menyempatkan kesini. Seperti warung kopi dan kafe lainnya, WK Goncang Lidah Mempawah juga menampilkan ciri khas tersendiri. Yaitu pilihan minuman dan suasana tempatnya yang vintage.
Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya saya dan keempat teman tiba di Kota Mempawah. Sebuah kota yang dijuluki sebagai bumi Galaherang dan sebentar lagi akan memiliki pelabuhan internasional. Bukan tiada tujuan datang kesini, melainkan ada sesuatu hal yang ingin diurus. Yaitu mengantarkan berkas untuk menjadi petugas sensus. Do’akan ya semoga lulus. Biar dapat duit jajan untuk kebutuhan hidup.
Ternyata mengurusnya tidak terlalu lama. Hanya mengisi formulir dan menyerahkan berkas, setelah itu kami langsung pergi. Untuk selanjutnya kami hanya menunggu konfirmasi, apakah kami diterima atau tidak.
Berhubung masih ada waktu sebelum sholat Jum’at dilaksanakan, salah satu teman mengajak untuk nongkrong terlebih dahulu. Katanya tempat yang akan didatangi ini sangat terkenal bagi para penikmat kopi di Mempawah. Tanpa banyak tanya lagi, saya dan yang lain menyetujuinya. Apalagi dia adalah asli orang Mempawah, yang pastinya tahu betul tentang seluk beluk disini.
Tidak perlu waktu lama, kami pun tiba dilokasi. Saat itu ruang parkir sudah terlihat penuh, harus berusaha sedikit agar dapat memarkirkan motor diantara himpitan kendaraan lain. Belum lepas helm dari kepala, saya perhatikan deretan tulisan disebuah bangunan tujuan kami.
Saya baru sadar, ternyata tempat yang dimaksud adalah Warkop Goncang Lidah yang beberapa tahun terakhir lagi booming di Mempawah. Jika sebelumnya hanya sekedar lihat status teman-teman di media sosial, sekarang sudah tiba ditempatnya. Tanpa menunggu lama, apalagi matahari saat itu lagi panas-panasnya memaksa kami untuk segera masuk.
Baru saja diambang pintu, langkah kaki kami segera terhenti. Dari sekian deretan meja, semua terlihat penuh. Hanya menyisakan satu meja diluar dan satu meja diteras. Itu pun kursinya hanya tinggal satu, sedangkan kami ada lima orang.
Khairul, teman yang mengajak kami kesini langsung bertanya, apakah tetap stay disini atau mencari tempat nongkrong yang lainnya. Karena melihat keadaan yang tidak memungkinkan, saya pun langsung mengiyakan untuk pindah tempat saja. Teman-teman yang lain pun turut mengamiinkan. Mungkin lain waktu bisa mampir lagi kesini.
Belum sempat membalikkan badan, tiba-tiba datang seseorang menghampiri kami. “Masuk didalam saja Bang. Nanti kursinya kita carikan.” Dengan santun seorang waiters pria menyarankan untuk masuk kedalam. Seperti ini lah waiters yang patut dicontoh, yaitu memberikan solusi pada pengunjung yang datang. Bukan cuek atau membiarkan para pengunjung bingung sendiri, hingga akhirnya pindah kewarung sebelah.
Lokasi WK Goncang Lidah
Buat teman-teman yang sedang bertandang atau sekedar lewat Mempawah, tidak ada salahnya untuk coba mampir ke WK Goncang Lidah. Lokasinya sangat strategis yaitu berada dipasar Mempawah, atau tepatnya di Jalan Gusti M. Taufik blok G.01. Jadi tidak terlalu jauh dari Kantor Bupati Mempawah.
Setidaknya ada banyak hal yang bisa anda lakukan ketika datang kesini. Seperti santai-santai di Waterfront Mempawah yang jaraknya hanya sepelempar batu, foto-foto diatas jembatan gantung yang beberapa waktu lalu sempat dijadikan tempat shooting film India, atau menyantap ragam kuliner di Terminal Mempawah. Intinya, sekali datang kesini ada banyak hal yang bisa dilakukan sekaligus.
Selain itu, lokasi pasar Mempawah ini bisa dibilang merupakan kawasan pecinan. Deretan ruko-ruko tua masih berdiri kokoh, berdampingan dengan bangunan baru lainnya. Begitu pula kelenteng, warna merahnya yang cerah begitu elok dipinggiran sungai.
Sekedar informasi, WK Goncang Lidah ini sering juga disebut Warkop GL. Panggilan tersebut merupakan singkatan dari nama warkopnya yang sering diucapkan oleh anak-anak kekinian. Disebuah logonya juga tertera est 1970, yang membuat saya merasa sedikit penasaran. Biasanya pengguna est (established) digunakan pada logo usaha untuk menunjukkan tahun berdirinya. Namun disisi lain, bukankah warung kopi ini baru terkenal beberapa tahun yang lalu. Ah, sudahlah.
Nah, bagi anda yang sering menjadikan kopi sebagai pendamping menu sarapan tidak perlu ragu untuk datang disaat pagi hari. Karena Warkop Goncang Lidah buka dari 07.00 sampai dengan 00.00 WIB. Jadi tidak perlu khawatir jika datangnya keawalan ataupun kemalaman. Warkopnya pun buka setiap hari, kecuali hari besar.
Menu Minuman di Warkop Goncang Lidah
Kurang lebih dua menit untuk mempersiapkan tempat kami. Meja kosong yang ada diluar dimasukkan, digabungkan menjadi satu dengan meja yang ada didalam. Begitu pula dengan kursi, masing-masing dari kami sudah mendapatkan jatahnya. Yah meskipun beberapa kursinya tidak ada sandaran, tapi lumayanlah untuk menopang tubuh kami yang kelelahan.
Saking Lancarnye Internet, Sampai Lupa dengan Kawan |
Meskipun saat itu ramai oleh pengunjung, namun suasananya tidak terasa panas. Padahal saat itu matahari juga lagi girang-girangnya menyinari bumi besrtari. Mungkin dikarenakan ruangannya yang semi terbuka, membuat sirkulasi udara sangat lancar. Ditambah lagi pendingin ruangan yang membuat udara terasa adem. Pantasan saja, meskipun dihari siang yang bolong masih ramai yang nyantai disini.
Belum lama kami duduk, waiter datang membawa buku menu. Tidak hanya itu, dia juga meletakkan satu sisir pisang diatas meja. Kami pun dipersilahkan untuk menikmatinya tanpa harus membayar. Ternyata, setiap hari jumat memang selalu disediakan pisang. Akhamdulillah....rejeki anak sholeh.
Untuk menu minuman tentunya ada banyak pilihan, tinggal dipilih saja mau yang dingin atau yang panas. Semua tergantung selera kita. Namun berhubung saat itu kami baru saja berpanasan dan melakukan perjalanan panjang, rasanya minuman dingin adalah pilihan yang cocok.
Untuk menu minuman tentunya ada banyak pilihan, tinggal dipilih saja mau yang dingin atau yang panas. Semua tergantung selera kita. Namun berhubung saat itu kami baru saja berpanasan dan melakukan perjalanan panjang, rasanya minuman dingin adalah pilihan yang cocok.
Saya perhatikan satu-persatu list minuman dingin. Dari sekian daftar, saya tertarik dengan minuman goncang lidah dan meracau. Maklum, dari namanya membuat saya merasa penasaran dan ingin menikmatinya. Tapi sebelum memesan, saya terlebih dahulu bertanya-tanya kepada Khairul yang dianggap lebih tahu. Katanya air tersebut merupakan kopi susu dingin.
Disaat yang lainnya masih bingung memesan apa, saya terlebih dahulu menjatuhkan pilihan ke es goncang lidah. Saat itulah, beberapa teman juga ikut memilih yang sama. Katanya sih juga merasa penasaran bagaimana rasanya. Karena yang dipilih serupa, saya pun mengganti pesanan menjadi minuman meracau. Dengan begini, keingintahuan akan kedua minuman tersebut akan terjawab nantinya
Sile dipileh |
Fix. 1 meracau, 2 goyang lidah, 1 thai tea, 1 cincau susu dan 1 es tawar. Waiter pun mengambil daftar pesanan kami, kemudian pergi lalu hilang dibalik tembok kasir.
Selain minuman dingin, ada juga berbagai pilihan minuman panas lainnya. Seperti pancong hitam, pancong susu, kopi hitam, cappucino dan dan minuman standar lainnya. Untuk daftar makanan memang tidak tersedia. Namun jika merasa kelaparan, anda bisa memesan makanan berat dan makanan ringan yang ada disamping warung. Disana terdapat gerobak penjual sate dan stand-stand makanan lainnya.
Sebelum waiternya tadi pergi, kami juga sempat meminta pasword wifi. Untuk internetnya ternyata disini kencang, meskipun saat itu lagi ramai-ramainya pengunjung. Pokoknya tidak lelet, lemot ataupun ngeleg. Hal seperti inilah yang akan membuat pengunjung betah untuk berlama-lama. Salah satunya kami.
Sembari menunggu pesanan tiba, saya perhatikan sekeliling ruangan yang terlihat begitu apik. Untuk ruangannya sendiri, WK Goncang Lidah Mempawah mengusung tema vintage yang menampakkan kesan klasik. Diatas langit ruangan bergantung lampu-lampu tempo dulu, seperti lampu serongkeng (kalok salah tolong dibetolkan) yang menghidupkannya dengan cara dipompa.
Begitu pula didinding, terdapat tanduk rusa yang menempel kokoh, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa pemilik tempat adalah pemburu yang ulung. Selain itu ada juga lukisan dan foto-foto bupati Kabupaten Mempawah dari periode dulu. Yang lainnya adalah televisi lawas dan guci antik yang terpampang dibelakang meja kasir.
Pesanan yang ditunggu akhirnya tiba. Dengan gesit, waiters menurunkan satu persatu minuman yang ada diatas nampan.
“Bang, minuman goncang lidah yang mane ie?” Saya bertanya kepada waiter, yang saat itu sudah mau beranjak pergi.
“Yang ini, Bang.” Waiter menunjuk ke salah satu minuman yang berwarna putih susu.
Saya mulai mengernyitkan dahi. “Teros aek meracau yang mane, Bang?”
“Maaf Bang, didaftar pesanan endak ade ditules.”
Saye pon langsung balek, teros nanges dibawa sower.
Diantara semua pesanan, hanya pesanan saya yang tidak ada. Saya pun memesan kembali dan harus rela untuk menunggu. Untuk air goncang lidah-nya ternyata diluar ekspektasi. Jika khairul sebelumnya bilang kalau minuman tesebut adalah sejenis kopi susu, maka kenyataannya adalah minuman susu yang ditambahkan agar-agar mutiara, cincau dan nata de coco. Usot punye usot, Khairul yang katenye asli buda’ Mempawah, tembuniknye ditanam dibelakang kantor bupati, ternyate belom pernah ngander disini’. Memang Wak Tebak lah...
Tengah, Es Goncang Lidah |
Kami semua pun tertawa, melihat tingkah konyol Khairul. Saat itu dia berdalih dengan menyatakan sebuah alasan. Ok, kami memkluminya. Kesibukannya sebagai mahasiswa di Kota Pontianak membuat beliau tidak sempat mampir disini. Bukan die yang salah, tapi salah aek minomnye.
Kerongkongan semakin terasa kering. Untung juga teman-teman memiliki rasa kesetiakawanan dan jiwa menolong yang tinggi, sehingga mereka menawarkan minumannya untuk saya rasakan. Tapi ingat, hanya sekedar mencicipi. Alhamdulillah, lumayan menunda haus.
Segelas minuman mendarat diatas meja. Perkiraan kami yang semulanya berpikir kalau es meracau adalah kopi susu dingin dengan campuran yang aneh ternyata salah. Warnanya yang merah merona dengan bermacam tambahan membuat saya ingin segera menikmatinya. Tapi sebelum mencicipi, kami saling tebak-tebakan. Kira-kira warna merah yang menggoda itu minuman apa? Saya menjawab air serbat, sedangkan yang lainnya ada yang menjawab air sirup marjan. Dan....jawaban kami semua salah.
Es Meracau yang Begitu Segar |
Lalu apakah itu? Ternyata warna merah yang ada di minuman meracau adalah air fanta. Bisa kebayang tidak bagaimana rasanya setelah dicampur potongan cincau, butiran agar-agar mutiara dan nata decoco? Pokoknye yang merase penasaran sile datang kesini. Selain itu, dibawahnya juga ada cairan gula agar rasa manis minuman tidak hambar setelah ditambahkan es batu. Benar-benar meracau...
Nah, buat anda yang datang kesini saya sarankan agar memilih meja yang dekat tempat colokan. Bukannya apa, agar ketika daya baterai ponsel anda sisa sedikit bisa segera dihubungkan. Berbeda dengan pengalaman kami kemarin yang mendapat posisi meja ditengah. Disaat daya baterai mauh habis, eh tempat colokannya tidak ada. Minta colokan panjang ke waiternya pun juga tidak tersedia. Apalah artinya internet kencang tapi daya baterai tidak ada.
Itulah pengalaman saya beberapa hari yang lalu ketika nongkrong di WK Goncang Lidah Mempawah. Menurut penuturan teman (ini yang sering kesini, bukan Wak Tebak), minuman yang recomended disini adalah kopi hangatnya. Katanya kopi disini itu lebih kental, sehingga berasa ketika diminum. OK, nanti akan dicoba.
Saya sudah kesini, anda kapan?
Baca juga:
1 comments so far
EmoticonEmoticon