Dulu, sekitar lima tahun yang lalu. Seorang teman yang berasal dari daerah luar bilang, kalau Mempawah itu hanya sekedar tempat kencing. Saya yang merasa sebagai putra daerahnya tentu saja merasa sedikit jengkel dengan pernyataan tersebut. Yah, meskipun berusaha tetap tersenyum dalam kepedihan. Maksudnya sekedar tempat kencing itu apa? Dia jawab, yah hanya sekedar buang air kecil dipinggir jalan, lepas itu berangkat lagi. Adapun yang lama singgah, palingan sekedar mengisi kampung tengah. Dan Mempawah bukanlah tujuan utama.
Tapi sudahlah, dari pada pusing memikirkan omongan dia, lebih baik kita nyantai dulu di Kopi Koppel. Sambil menikmati hangatnya segelas kopi dan mencicipi roti kaya koppel.
Outdoor Kopi Koppel Dipenghujung Malam |
Cuaca Kota Bestari malam itu sungguh bersahabat, langit-langit dipenuhi kerlip bintang dan terangnya rembulan. Meskipun begitu, saya lebih memilih untuk bermalasan diatas kasur empuk sambil menonton adegan tinju upin dan ipin. Maklum, kegiatan yang dilaksanakan dari pagi sampai malam mengharuskan untuk segera merehatkan badan. Terlebih, besok lusa masih ada jadwal sama yang mesti dijalankan. Hingga akhirnya handphon pun berdering...
"Ayo kebawah, kita ngumpul-ngumpul." Dayat, salah satu peserta kegiatan menelpon, mengajak untuk santai.
Saya mengiyakan, meskipun baru turun di 10 menit berikutnya.
Saat turun, lorong penginapan bawah terlihat sepi. Hanya ada Bang Bani dan Bang Rama yang sedang ngobrol. Usut punya usut, ternyata Dayat dan yang lainnya lagi pergi lebaran, mencari kue lapis dan kacang betapok dirumah temannya. Hingga akhirnya, kami pun juga memutuskan untuk keluar mencari angin malam, bukan kupu-kupu malam.
Ada banyak pilihan tempat nongkrong di sekitar penginapan K-Tamb. Tinggal dipilih saja, mana kira-kira yang yang ingin didatangi. Setelah berdiskusi singkat, akhirnya kami memutuskan untuk santai di kopi koppel. Salah satu tempat ngumpul favorit bagi kaula muda di Mempawah.
Merasa sok tahu, kami pun mulai berjalan kaki menuju lokasi kopi koppel. Salah satu teman sempat nyeletuk, memberitahu kalau lokasinya cukup jauh dari penginapan. Jadi alangkah baiknya menggunakan kendaraan saja.
Karena merasa benar, saya menunjuk sebuah tempat nongkrong yang tampak cukup ramai di pinggir jalan. "Ya Allah, tak jaoh bah. Itu nampak tempatnye," jawab saya sambil menyebut nama Tuhan.
Hingga akhirnya tibalah ditempat yang saya tunjuk. Dan ternyata, tempat yang didatangi bukanlah kopi koppel, melainkan COD cafe. Kami pun tertawa terbahak-bahak, sambil mundur teratur kembali ke penginapan. Mengambil kendaraan kemudian menyusuri jalanan kembali. Niat semula ingin kaya bule yang berjalan kaki ternyata berujung apes. Hahaha
Lokasi Kopi Koppel
Karena lokasinya berada ditepi jalan, tentunya membuat tempat nongkrong yang satu ini mudah untuk diakses. Kopi Koppel beralamatkan di Jalan Gusti M. Taufik (Terusan) No. 275, samping Pondok Makan Koppel Terusan. Untuk teman-teman yang datang dari arah Pontianak, ketika sampai dipertigaan Tugu Pak Tani maka pilih jalur yang sebelah kanan. Tinggal jalan saja terus hingga sampai di jembatan gantung. Pasti tak bakalan nyasar.
Kurang lebih 3 menit dari penginapan, akhirnya sampai juga ditujuan. Kalau jalan kaki kira-kira berapa lama ya?
Memasuki halaman kopi koppel, suasana rumah tempo dulu menyambut kedatangan kami. Tampilan bangunan yang klasik membuat penulis teringat dengan rumah dulu saat masih kecil. Teras dengan pagar keramik yang bisa diduduki tampak begitu persis. Sama halnya dengan jendela susunan kaca, yang hanya bisa dibuka dengan menggerakkan tuasnya. Entah apakah sebutan untuk jendela tersebut.
Halaman yang cukup luas membuat rumah Kopi Koppel ini tampak semakin apik. Separuh areanya berisi deretan kursi dan sebagiannya lagi digunakan untuk parkiran. Jadi, untuk kalian yang datang kesini tidak perlu khawatir untuk memarkirkan kendaraan.
Bersyukurlah, kedatangan kedua kalinya saya disini tidak terlalu ramai pengunjung. Jadi tidak terlalu repot mencari tempat duduk, atau bahkan menunggu kursi orang lain. Mungkin karena kami yang kemalaman dan juga bukan malam minggu.
Kunjungan pertama di Kopi Koppel |
Ada banyak spot pilihan untuk nongkrong buat teman-teman. Ada yang suasana indoor, outdoor, bahkan diantara keduanya. Sebenarnya tempat yang paling menarik itu adalah dibagian terasnya, bisa melihat area sekeliling dan para pengunjungnya. Tapi sayang, saat itu sudah penuh. Dan terpaksa kami melilih halaman pojok kanan.
Oh iya, ngomong-ngomong rumahnya masih menggunakan lantai papan. Sehingga membuat bangunan makin terlihat klasik.
Singkat cerita, pesanan pun tiba diatas meja. Menurut teman yang paling rekomendasi disini adalah kopi hitamnya. Sedangkan untuk pendampingnya adalah roti kaya dan pisgor kaya. Selain itu, disini juga disediakan berbagai macam paket yang bisa dipilih. Seperti paket enak, dengan harga 10k sudah bisa mendapatkan secangkir kopi susuatau hitam, satu air putih es dan dua roti kaya. Beuh...
Nah, sesuai slogannya 'biar tak pucat', Kopi Koppel buka dari jam 07.00-23.00 WIB biar kamu yang akan berangkat kerja bisa mengisi kampung tengah dulu disini.
Tabe'...
Baca juga: Warkop Goncang Lidah Mempawah, Tempat Seru Untuk Nongkrong
EmoticonEmoticon